Andai Anggota DPR Tak Digaji

Setelah melihat hasil penetapan anggota DPR, jadi tergelitik juga dengan pertanyaan iseng. Gimana jadinya ya kalo anggota DPR tak digaji? hehe

Apakah mereka masih akan berlomba-lomba menampilkan diri untuk dipilih jika nanti (ekstrimnya) tidak digaji? Apakah mereka masih mau jadi anggota dewan lagi di periode berikutnya? Apakah mereka masih bisa berkata “saya merasa terpanggil untuk menyalurkan aspirasi rakyat”? Atau masihkah mereka menyangkal bahwa “saya tidak cari kerjaan di sini, pendapatan saya jadi artis jauh lebih besar”.. Entahlah..

Saya berpikir, mungkin akan lebih baik jika para anggota dewan ini adalah mereka yang tidak masalah jika tidak digaji sekalipun. Hal ini bisa berarti (1) Mereka memang tulus ikhlas dengan segenap kompetensinya ingin berbuat sesuatu demi rakyat (meskipun tanpa dibayar), atau (2) Mereka yang memang sudah mengalami financial freedom, sehingga ‘uang’ bukanlah menjadi pusat perhatian kehidupannya, melainkan pengabdian bagi bangsa. Mungkin kedua orang dengan tipe seperti ini cocok menjadi wakil kita di DPR. Orang model pertama ini bertipikal seperti Ketua RT/RW. Biasanya orangnya bijaksana, mau mengurusi kepentingan warga, care, dan selalu dipilih tiap kali ada pemilihan Ketua RT/RW. Nah, orang model kedua mungkin sejenis wirausahawan, dimana tempat cari duitnya bukan di Senayan, tapi di bidang usahanya sendiri. Menjadi anggota DPR adalah pengabdian & berwirausaha adalah kewajiban bagi nafkah diri dan keluarga.

Tapi, itu hanya pikiran saya. Toh yang menentukan siapa yg duduk di dewan adalah partai & para pemilih (yang belum tentu kenal yang mereka pilih). Mungkin saja ada anggota dewan yang terpilih sekarang ini seperti yang saya gambarkan di atas. Semoga..

Comments

Popular Posts